Pesta pernikahan telah usai. Sesuai janjinya Mas Wira mengajakku ke Sungai Nil. Sesampainya di sana, ia mengantarku menuju sebuah tempat di mana di sana terdapat tulisan. “Aminah, Aisyahku, cinta yang kelak membawamu ke sini.” “Kenapa ada namaku di sana? Padahal saat engkau menulisnya kita belum pernah bertemu? Dan kenapa pula namaku diubah menjadi Aisyah? Aku kan Aminah,” tanyaku he…