Text
Multikulturalisme: Cerdas Membangun Hidup Bersama yang Stabil dan Dinamis
Multikulturalisme itu proses (konstruksionis) bukan produk jadi (essensialis) yang bisa dihasilkan pada suatu titik waktu. Maka dari itu, multikulturalisme harus dievaluasi, direfleksikan, dan dibahas terus menerus dalam sebuah proses yang selalu mengayun di antara stabilitas dan dinamika. Karena itu multikulturalisme adalah exercise. Dengan latihan terus menerus, kita semakin cerdas membangun, mengkonstruksi dan menjalani hidup bersama yang stabil sekaligus dinamis.
Multikulturalisme sering ditolak agamawan dan dianggap merongrong iman karena terkesan membenarkan semua ajaran sebagai benar (sinkretisme). Multikulturalisme juga ditampik gerakan feminis karena terendus membenarkan semua praktik budaya yang dianggap merendahkan martabat kaum perempuan. Kritik dan penolakan ini harus menjadi bagian dari proses pemurnian multikulturalisme. Multikulturalisme seyogianya tetap memegang teguh prinsip-prinsip etis (bukan sekadar etiket), dalam menguji setiap praktik budaya dalam arti luas. Multikulturalisme bukan gerakan romantik yang mencita-citakan suatu masyarakat yang hidup bersama secara damai dan tenang tanpa ada gejolak apa pun. Ini multikulturalisme utopis. Dalam multikulturalisme ada stabilitas dan dinamika. Ada kesan seolah-olah stabilitas hanya bisa dibangun tanpa dinamika. Begitu juga sebaliknya bahwa dinamika akan meniadakan stabilitas. Pada hal stabilitas sejati baru ada ketika ada dinamika sejati. Begitu juga dinamika sejati baru ada kalau ada stabilitas sejati yang menjadi tempat tumpunya. Buku ini ingin Anda berkontribusi dalam upaya bersama mewujudkan kebaikan bersama dengan membangun sikap hidup multikulturalistik dalam masyarakat yang pluralistik.
Tidak tersedia versi lain