Text
Sosiologi Toleransi : kontestasi, akomodasi, harmoni
Setiap buku punya riwayatnya sendiri. Tak kecuali buku ini. Pada awalnya, buku ini merupakan naskah disertasi ketika penulis menyelesaikan program Doktor Sosiologi di Universitas Padjadjaran. Pemilihan topik utama kajian buku ini yakni dinamika toleransi beragama yang dilakukan di tengah merebaknya gejala kemunduran atas rasa dan semangat toleransi yang sedang dibangun. Berbagai tindakan kekerasan dan intoleransi atas nama agama terjadi di berbagai tempat dalam rentang waktu yang bersamaan dengan penggarapan buku ini.rnrnPada konteks ini benar kata sebuah ungkapan bahwa jika toleransi mati maka kekerasan terbeli. Tindakan kekerasan dan intoleransi yang terjadi di masyarakat merupakan akibat matinya toleransi. Padahal, toleransi hadir untuk saling menghargai agar realitas tetap eksis dengan segala warna-warninya. Begitupun eksistensi sebuah bangsa yang hadir di atas keragaman ras, suku, budaya, dan agama. Ia akan semakin kokoh ketika keragaman itu bersinergi dalam rangkaian interaksi untuk saling mengisi dan melengkapi. Harmoni bukan hegemoni yang menafikan kompetensi. Ia justru menjadi ajang bagi terjadinya kontestasi beragam kebaikan (fastabiqul khairat) yang dihadirkan oleh para pemeluk agama yang berbeda. Inilah substansi dari buku ini, bagaimana dinamika toleransi yang terjadi dibedah dari sudut pandang Sosiologi.rnrnPada ikhtiar menghadirkan agama sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, salah satu yang bisa dikerjakan adalah dengan menghadirkan kesadaran toleransi beragama. Sebab, toleransi merupakan fundamen dalam beragama. Pada titik inilah, menurut hemat penulis topik dinamika toleransi beragama di Kota Bandung sangat penting untuk diangkat ke permukaan. Lebih penting lagi, buku ini menunjukkan bahwa masih ada wilayah di negara ini yakni di Kota Bandung, di mana toleransi beragama masih dapat dipelihara dengan baik.
Tidak tersedia versi lain