Text
Matematika alam semesta : kodetifikasi bilangan prima dalam Al-Qur'an
Kesan takjub yang pertama kali terlintas membaca buku yang berjudul “Matematika Alam Semesta”. Dalam pembahasan buku ini, berbagai bilangan prima dan misterinya dijelaskan dengan detail. Mulai dari misteri angka itu sendiri yang mengungkap berbagai keunikan didalam alqur’an. Dengan enkripsi-enkripsi bilangan tersebut keterkaitan bilangan prima dengan struktur penulisan ayat dan kata dalam alqur’an akan diketahui.rnrnBuku karya Arifin Muftie ini berisikan sepuluh pembahasan. Pertama, membahas tentang keterpeliharaan Alqur’an. Bab pertama ini menjelaskan perjalan dari pendokumentasiaan dan penjagaan Alqur’an yang tetap terjaga dari keasliannya. Kedua, Alqur’an ‘Antisipasi ke Depan’, cukup jelaslah seperti judul babnya. Alqur’an berperan dalam antisipasi ke depan, terdapat berbagai peristiwa yang sebelumnya belum ditemukan oleh ilmuwan sudah dijelaskan terlebih dahulu didalam alqur’an, misalnya :rnrn“Dia membiarkan kedua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing”. (ar-Rahman [55]: 19-20)rnrnPenulisan ini sudah terdapat di Alqur’an sebelum seorang ilmuwan Prancis Jacques Yves Cousteau meneliti laut Gibraltar dan menemukan sebah fakta bahwa pertemuan antara air dari Laut Mediteranian (Laut Tengah) dengan air dari Lautan Atlantik tidak bercampur, walaupun keduanya air asin. ini hanya salah satu contoh dari kesekian kali contoh yang sudah dijelaskan di dalam Alqur’an.rnrnUntuk bab yang ketiga, Matematika dan Bilangan Prima. Seperti yang disinggung di awal penulisan. Akan terdapat banyak pengungkapan dan misteri bilangan prima.rnrnSalah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan penciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima. (dikutip dari Matematika Alam Semesta).
Tidak tersedia versi lain