Text
Fenomena aliran keagamaan dan perubahan sosial
Penelitian ini bertema besar Aliran/Paham Keagamaan di Indonesia Bagian Barat. Penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2012 ini, mengambil beberapa daerah yang menjadi wilayah kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Pandeglang Banten, DKI Jakarta, dan Cirebon. Jawa Barat. Tentu saja mengingat berbagai keterbatasan, tidak semua aliran/paham keagamaan yang muncul di berbagai daerah lokasi penelitian berhasil dipotret oleh para peneliti. Karena itu, yang tampak dalam buku hasil penelitian ini hanya satu atau beberapa aliran/paham saja yang dikaji dan didalami kasusnya. Hasil penelitian ini perlu dilaporkan dan diterbitkan dalam buku di tangan pembaca agar dapat dijangkau oleh masyarakat dalam skala lebih luas karena beberapa alasan berikut:rnrnFenomena munculnya aliran-aliran agama baru dilatari perubahan sosial politik. Pudarnya rezim Orde Baru membuka simpul kekuasaan yang selama ini mengontrol kehidupan masyarakat. Euforia kebebasan ini dirayakan masyarakat dengan aneka ekspresi politik seperti lahirnya kebijakan multipartai. Sementara di wilayah agama, ekspresi tersebut ditandai dengan menjamurnya aliran-aliran agama. Kelompok atau jemaah seperti ini umumnya berakar dari komunitas agama induk (religious mainstream) yang lebih besar. Aliran atau kelompok baru tersebut bisa jadi merupakan revisi, kritik, atau bahkan titik balik terhadap ajaran-ajaran induknya. Kemunculan komunitas sektarian berupa aliran keagamaan bermuara pada cara beragama (ekspresi) dalam merespons persoalan kontemporer dalam memperlakukan khazanah tradisi (al-turats) warisan para ulama klasik, bahkan terhadap ajaran pokok seperti Alquran dan Sunah. Perbedaan cara beragama ini termanifestasikan dalam hubungan sosial (hablum min al-Naas) serta tata cara interaksi dengan sesama (muamalah) yang termanifestasi dalam gagasan, ide, bahkan busana.
Tidak tersedia versi lain