Text
Gerakan Sosial Ekonomi Keagamaan : Muslim Perdesaan
Buku ini hendak mengurai bagaimana semangat islam (dalam wujud ekonomi) dapat terjadi di perdesaan, tepatnya di Arjasari Kabupaten Bandung. Semangat itu berlangsung dalam rupa gerakan sosial. Sementara teoritisi memandang, gerakan sosial merupakan respon atas kondisi yang berlangsung dengan melibatkan sumberdaya yang ada disertai pembingkaian yang menjadi pengikat sentimen kekelompokkan. Jadi, dalam meneliti gerakan ekonomi keagamaan di perdesaan Arjasari ini-pun analisisnya adalah teori gerakan sosial. Ruang sosial apa yang mendukung hadirnya gerakan ekonomi ini? Bagaimana sumberdaya di mobilisasi, bagaimana islam menjadi framing gerakan?rnrnBuku ini melengkapi studi-studi lain untuk menunjukan bahwa islam hadir bukan dalam ruang hampa dari konteks. Implementasi spirit islam dalam bentuk ekonomi inipun memerlukan setting sosial yang mendukung sekaligus mendorong keberadaannya. Termasuk kebangkitan islam menjadi bagian tidak terpisahkan dari keberadaan gerakan sosial ekonomi keagamaan di Arjasari. Dalam suasana demikian, hadirnya pribadi yang memiliki perhatian dan komitmen menjadi salah satu poin penting. Dalam wacana perdesaaan masa kini yang sempat bergeliat seiring dengan modernisasi, aktor gerakan tidak lagi menjadi milik elit masyarakat seperti kiai atau lainnya. Di sini, egaliteriansme islam menentukan bentuknya. Jika pada umumnya muslim perdesaan yang kental dengan identitas tradisionalisme islam selalu terikat dengan tokoh agama dalam hal ini kiai, maka dalam konteks gerakan ekonomi keagamaan di Arjasari ternyata sudah mengalami perubahan. Tokoh tersebut dapat dikatakan pribadi biasa namun memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat untuk membaca setting sosial yang berlangsung dan merumuskannya menjadi sebuah aksi untuk melakukan koreksi.rnrnSelain keberadaan aktor gerakan, potensi muslim di perdesaan dengan khas kekolektifannya merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan. Kebaradaan majlis taklim menjadi penting peranannya dalam melahirkan gerakan. Hal ini berarti, potensi serupa dapat dilakukan di dimensi yang lain selama dilengkapi dengan faktor lainnya seperti dukungan politis dari pemerintah. Hadirnya pemerintah menjadi penting karena di perdesaan, dalam kondisi saat ini sedang serba dalam keterbatasan sumberdaya. Keberpihakan pemerintah menjadi wujud nyata bagaimana negara bersikap adil untuk setiap lapisan penduduk dalam memajukannya. Selamat membaca!
Tidak tersedia versi lain