Text
Hutbah Munggaran di Pajajaran
Dewasa ini tidak banyak pengarang yang menulis naskah drama Sunda, apalagi jika dibandingkan dengan penulis cerpen, novel, atau puisi. Lahan untuk memuat naskah drama pun terbatas, sehingga sulitnya mencari buku kumpulan naskah drama. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karya sastra, khususnya naskah drama berdasarkan struktur dan semiotiknya kemudian diterapkan sebagai bahan pembelajaran di SMA/SMK/MA. Dalam pendeskripsian permasalahan tersebut, penulis menggunakan dua metode, yakni metode deskriptif analitis, dan struktural-semiotik. Kajian struktural digunakan untuk mendeskripsikan struktur drama sedangkan kajian semiotik digunakan dalam mendeskripsikan makna yang terdapat dalam naskah karya Yus Rusyana yang berjudul “Hutbah Munggaran di Pajajaran”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari naskah drama karya Yus Rusyana yang berjudul “Hutbah Munggaran di Pajajaran”. Setelah proses identifikasi terhadap naskah drama tersebut dapat dideskripsikan naskah tersebut bertemakan tentang réligi yang memiliki fokus di persoalan moral. Penemuan lainnya berdasarkan kajian semiotik yaitu, dalam naskah “Hutbah Munggaran di Pajajaran” terdapat 17 ikon, 15 indeks dan 11 simbol.
Tidak tersedia versi lain