Text
Sabda Cinta dari Sungai Nil (E-book)
Pesta pernikahan telah usai. Sesuai janjinya Mas Wira mengajakku ke Sungai Nil. Sesampainya di sana, ia mengantarku menuju sebuah tempat di mana di sana terdapat tulisan. “Aminah, Aisyahku, cinta yang kelak membawamu ke sini.”
“Kenapa ada namaku di sana? Padahal saat engkau menulisnya kita belum pernah bertemu? Dan kenapa pula namaku diubah menjadi Aisyah? Aku kan Aminah,” tanyaku heran.
“Hanya bermodal keyakinan, Sayang. Sebelum ke sini namamu telah kuukir. Aminah adalah ibu Nabi, namamu sama dengannya. Aku ingin mengikuti perasaan cinta Nabi, karena Nabi sangat mencintai ibunya. Begitupun dengan Aisyah. Dia istri Nabi, dan Nabi sangat mencintainya. Aku juga ingin seperti itu, dengan kesederhanaan semoga aku mampu membahagiakanmu,“ tuturnya.
Aku begitu terharu mendengar jawabannya. Reflek aku memeluknya. Ini pelukan pertama sejak aku resmi menjadi istrinya. Kurasakan jantungku berdebar kencang saat memeluk tubuhnya.
“Aku mencintaimu karena Allah, Mas,“ kataku sambil terisak.
“Aku juga mencintaimu, Istriku. Maaf, jika saat melamarmu aku belum berani menyatakan cinta. Di tempat ini pertama kuukir namamu dengan cinta, dan di tempat ini pula aku menyatakannya, karena engkau telah halal atasku,“ ucap suamiku lembut.
Tidak tersedia versi lain