Text
PETA KERUKUNAN
Sejak lahirnya Boedi Oetomo, mosaik keragaman tanah air tersebut mulai dipintal dalam ikatan keindonesiaan. Ikatan itu diperteguh lagi ketika pemuda Indonesia berikrar: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sayangnya, pada periode akhir era Orde Baru dan berlanjut pada era reformasi, pintalan itu seolah tergerai begitu saja dihadapkan kuatnya tuntutan dan desakan egoisme kelompok, daerahisme, serta fanatisme etnik dan agama. Nuansa itu antara lain, terrekam dalam riset peta kerukunan di berbagai propinsi Nusantara pada 2001. Dua belas penelitian yang terangkum dalam buku ini, sejak awal didisain untuk merekrut nilai-nilai kerukunan untuk menepis potensi disintegrasi antar komponen masyarakat. Semoga kerja akademik-ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kembalinya emosi kohesif bangsa.
Tidak tersedia versi lain